Tentang Kami

Saya lahir di keluarga multi-agama yang selalu menghormati sudut pandang yang berbeda di Padang, Indonesia. Ketika saya berusia sekitar 3 tahun, orang tua saya bekerja untuk waktu yang cukup lama. Seringkali saya habiskan pagi dan malam untuk menunggu orang tua saya kembali dari pekerjaannya di depan serambi rumah kakek dan nenek saya.

Saat menunggu, saya memperhatikan orang-orang yang datang dan pergi; anak-anak disibukkan dengan pekerjaan rumah dan sekolah, orang-orang dewasa dengan pekerjaannya dan keluarga. Begitu pula dengan orang-orang lanjut usia yang tinggal di sekitar. Lalu saya bertanya pada diri sendiri, ”Tentang apakah hidup ini? Apakah hidup tentang tumbuh dari anak-anak lalu menjadi dewasa lalu menjadi orang lanjut usia, sampai akhirnya semuanya menghilang begitu saja?” Jauh di dalam diri saya, saya yakin bahwa ada makna lebih dari hidup. 

Saat saya berusia 21 tahun, saya pindah ke Amerika Serikat untuk menyelesaikan program magister bidang Ilmu Komputer dan Kecerdasan Buatan di California State University, Chico. Ketika itu, saya menemukan artikel yang menjelaskan tentang sebuah kamera khusus yang dapat menangkap apa yang disebut sebagai energi non-fisik pada grup pertunjukan keliling bela diri. Bagaikan pintu yang terbuka lebar bagi saya, hal ini membuktikan bahwa meskipun ada hal-hal yang tidak dapat ditangkap oleh mata, memang ada.

Setelah saya mulai bekerja penuh waktu, saya menghabiskan setengah dari gaji saya untuk membeli buku-buku spiritual, walaupun gaji saya tidak seberapa. Saya mencari cara yang dapat menunjukkan saya ke arah yang benar, dan saya mulai membaca mengenai berbagai jalan spiritualitas. Rasa haus saya untuk mengetahui tujuan hidup yang sebenarnya dan spiritualitas sulit terpuaskan.

Selama beberapa tahun, saya bermeditasi dan hanya tidur 1 – 1.5 jam setiap hari. Titik balik dari perjalanan spiritual saya terjadi ketika saya sadar sebagai Diri Sejati, yang merupakan berkat dari Tuhan YME. Pada saat itu, semua ide, teori, dan konsep yang saya kumpulkan dengan hati-hati lenyap begitu saja, karena saya telah ditunjukan sebagai diri sejati saya kenyataannya, bagaimana Tuhan yang menciptakan kita sangat mengasihi dan menyayangi kita dengan seutuhnya dan tanpa batas, dan bahwa kita seharusnya memiliki hubungan yang penuh kasih sayang dan terang dengan Tuhan. Namun dalam kenyataannya, tidak sedikit dari kita yang disibukkan dengan keinginan dan kepentingan diri sendiri dalam hubungan kita dengan Tuhan.

Pada saat itu juga saya menyadari bahwa kunci hubungan dengan Tuhan adalah Hati kita dan tujuan dari hidup kita yang sementara ini adalah untuk kembali kepadaNya, Sumber dari Diri Sejati kita. Hati kita diberikan sebagai anugerah yang menghubungkan kita dengan Tuhan dan untuk dapat membimbing kita dalam menjalani hidup untuk lebih dekat lagi kepada Tuhan.

Sejak saat itu, perjalanan spiritual saya hanyalah untuk meningkatkan hubungan saya dengan Tuhan dan untuk dikasihi dan disayangi Tuhan saja, yang merupakan kerinduan terdalam dari dalam Hati kita.

Sudah lebih dari 20 tahun, saya mendedikasikan hidup saya berkeliling dunia untuk membagikan pentingnya mengingat kembali hubungan kita yang sebenarnya dengan Tuhan dengan mengajarkan cara alami untuk membuka hati kita, untuk hidup lebih bahagia dan lebih sehat sekaligus memenuhi tujuan hidup kita. Dan saya akan terus menjalaninya dengan bahagia dan sepenuh hati.

Temukan komunitas global yang berpusat pada hati