Menjalani Rumah Tangga dengan Bahagia dan Hati yang Terbuka kepada Tuhan

Apakah anda pernah merasakan kesulitan untuk memahami dan berkomunikasi dengan pasangan anda? Seringkali kewajiban dan masalah sehari-hari membuat hubungan kita dengan pasangan kurang harmonis. Akan tetapi, jika hati kita terbuka kepada Tuhan, kita dapat menerima Kasih SayangNya yang tiada terbatas, sehingga kita merasa bahagia dari dalam, emosi negatif dibersihkan dan membantu kita berinteraksi dengan penuh kasih sayang.

Jackie (seorang konselor kesehatan mental berusia 35 tahun) and Sean (seorang software developer berusia 39 tahun) membagikan pengalaman mereka dan bagaimana mereka menjalani kehidupan rumah tangga mereka dengan hati yang terbuka kepada Tuhan.

Bagaimana rasanya menjalani kehidupan rumah tangga dengan hati yang terbuka kepada Tuhan?

Sean: Memiliki pasangan yang membuka Hati kepada Tuhan dan mengikuti Hati dalam kesehariannya adalah suatu berkat yang sangat luar biasa bagi saya. Dengan mengandalkan Hati dan Kasih Sayang sebagai prioritas dalam menjalani hidup, saya benar-benar dapat merasakan rasa sayang yang murni dan kebahagiaan yang lebih dalam di antara kami. Menghadapi masalah dan tantangan dalam hidup menjadi lebih mudah karena kami berdua adalah satu tim yang mengikuti hati, dan tidak mengutamakan keinginan masing-masing atau siapa yang merasa benar. Saya benar-benar dapat merasakan emosi dan reaksi negatif menjadi berkurang ketika kami berdua mengikuti Hati, sehingga semakin banyak kesempatan untuk berbagi sukacita dan kebahagiaan.

Jackie: Menjalani kehidupan rumah tangga yang berdasarkan pada Hati merupakan anugerah yang sangat indah. Hidup bersama seseorang yang mendukung untuk menjalani hidup dengan Hati membuat saya merasa sangat aman dan disayangi. Saya pun bersyukur dan bahagia karena dapat mendukung Sean dalam menjalani hidup dengan Hati. Dengan demikian, kami dapat mengutamakan apa yang terbaik untuk masing-masing dan saling memberi kasih sayang yang tulus. 

 

Apakah Anda memiliki tips untuk tetap mengikuti Hati terutama ketika Anda sedang berselisih paham?

Sean: Saya merasa ketika mengutamakan Hati dan tidak mengutamakan apa saya inginkan atau siapa yang benar, saya dan istri saya bisa lebih saling mengerti. Jika ada masalah, saya memilih untuk berdiskusi dari Hati untuk mendapatkan kesepakatan jika memungkinkan. Dengan menggunakan Hati sebagai kunci hubungan kepada Tuhan YME, kami berdua dapat mengenali emosi yang muncul dan tidak mengikuti emosi tersebut saat berdiskusi.

Jackie: Memasrahkan reaksi negatif melalui Hati tanpa “melampiaskannya” pada orang lain juga sangat membantu. Dengan begitu, kita dapat berkomunikasi dari Hati dengan Kasih Sayang dan kembali menjadi satu tim lagi. Saat berkomunikasi dari hati, kami tidak hanya menemukan solusi yang jauh lebih baik, tetapi kami juga tidak mengeluarkan kata-kata  atau melakukan tindakan yang akhirnya kami sesali karena mengikuti emosi sesaat.

Bagaimana Anda bertemu dan kapan Anda tahu Anda “ditakdirkan” untuk menjalani hidup bersama?

Keduanya: Kami awalnya bertemu melalui komunitas Natural Way of Living pada acara retret yang diadakan di Los Angeles. Beberapa tahun kemudian, kami bertemu kembali saat menghadiri acara retret lainnya di Los Angeles. Saat itu kami mengikuti Lokakarya Pengenalan Menjalani Hubungan dengan Hati yang Terbuka. Selama lokakarya, kami merasa hati kami begitu terbuka dan begitu banyak Kasih Sayang murni yang mengalir. Perasaan ini begitu indah tanpa adanya usaha atau syarat apapun, perasaan sayang yang sangat berbeda dari apa pun yang kami alami sebelumnya, yang pada saat bersamaan juga sangat jelas dan alami. Sejak saat itu hubungan kami terus berkembang, dan kami mulai menyadari bahwa kami berdua adalah jodoh. Tidak sampai setahun kemudian kami menikah.

 

Ditulis oleh:

Natural Way of Living