Menemukan Hati Saya Menyelamatkan Hidup Saya

stack of rocks

Bincang-bincang Steve Ray dari Natural Way of Living dengan Franca Carrera, Client Liaison dalam Sektor Hukum Personal Injury.

Steve:  Wah Franca, Anda sudah menjalani hidup yang luar biasa. Nampaknya banyak hal terjadi pada saat Anda masih muda yang membuat Anda merasa ada sesuatu yang ingin Anda temukan ataupun Anda butuhkan dalam kehidupan? Mungkin bisa Anda mulai dengan menceritakan ketika Anda masih berumur 11 tahun?

Franca:Baiklah. Saya ingat ketika saya tumbuh besar dalam sebuah keluarga dimana saya cukup sensitif dibandingkan anggota keluarga saya yang lainnya. Jadi saya selalu merasa sedikit berbeda dari yang lainnya, dan selalu mencari sesuatu atau ingin terhubung dengan sesuatu. 

Steve: Bahkan ketika Anda masih sangat muda ya? 

Franca:  Ya, betul sekali. Saya merasakan sangatlah wajar bagi saya untuk membuat orang lain bahagia, untuk peduli kepada sesama dan merasa terhubung dan menjadi bagian dari sesuatu. Ketika saya berumur 11 tahun, saya ingat saya ada di kamar saya dan perasaan yang indah ini menghinggapi saya. Rasa ini melingkupi saya dari kepala sampai seluruh tubuh saya hingga merinding seluruh tubuh saya. Rasanya sangat luar biasa dan saya berkata kepada diri saya, “Inilah Kasih Sayang Tuhan”, dan saya ingat saya berkata, “Inilah Tuhan”, tapi bukan dalam makna religius. Pada saat itu saya memang bersekolah di sebuah sekolah Katolik dan sudah dibaptis dan dibesarkan dalam keluarga Katolik juga tapi saya tidak pernah memahami konsep agama Katolik. Dari sini saya mulai meneliti untuk diri saya sendiri dengan membaca banyak buku untuk memahami tentang dan bagaimana membangun hubungan dengan Tuhan. Saya ingin tahu bagaimana berbicara dengan Tuhan. 

Sayangnya, kehidupan tidak berjalan sesuai keinginan saya. Saya pikir saat itu saya mencari Kasih Sayang Tuhan di tempat yang salah. Saat itu saya memang mencari-cari ke sana ke mari, tapi arah dan jalurnya selalu salah dan pengalaman luar biasa ketika saya berumur 11 tahun itu selalu teringat di benak saya. Ketika saya berumur 16 tahun, saya ingin sekali orang-orang di sekitar saya menyukai saya, tapi ternyata hal ini ada efek negatifnya. Saya mulai membenci dan tidak menyukai diri saya dan membanding-bandingkan diri saya dengan anak remaja lainnya. Belum lagi ditambah dengan pengalaman dilecehkan secara seksual ketika berumur 11 tahun. Sehingga ketika saya berumur 15 tahun, semua hal negatif seperti rasa bersalah dan malu begitu bertumpuknya sehingga semua ini terasa begitu nyata bagi saya. Pengalaman- pengalaman ini sangat sulit digambarkan lewat kata-kata karena memang pada saat itu pun tidak mudah untuk membicarakannya secara terbuka. Begitulah keadaannya hingga saya mengalami kondisi bulimia yaitu ungkapan secara fisik dari keadaan emosi saya yang sangat buruk. Pada saat itu terasa sebagai hal yang cukup normal dan terus berlanjut sebagai bagian dari diri saya hingga saya berumur sekitar 33 tahun. 

Steve: Wah, luar biasa!

Franca:  Ya, semuanya dimulai dengan gangguan perilaku makan bulimia. Lalu kondisinya memburuk menjadi anoreksia dan selanjutnya saya mulai menyalahgunakan obat-obatan. Pada masa itu, saya merasa saya sedang mencari sesuatu bahkan ketika saya sedang mengalami gangguan perilaku makan tersebut karena pada dasarnya saya hanya ingin dicintai, namun apa yang saya lakukan malah kebalikannya dan begitu pula ketika saya mulai menyalahgunakan obat-obatan. Saat itu, saya merasa dengan menyalahgunakan obat-obatan ini saya merasa sedang terhubung dengan apa yang saya cari tersebut, setidaknya saat itu saya merasa bahwa saya sedang terhubung. 

Puncaknya adalah setelah saya dan anak perempuan saya yang saat itu masih berumur 22 bulan pergi meninggalkan ayah dari anak saya ini karena saya selalu disiksanya hingga saya hancur berantakan. Saya benar-benar lelah sekali baik secara mental maupun secara emosi. Hingga suatu saat ibu saya menemui saya dan melihat serta mendekati saya yang sedang menangis sambil terpuruk di depan lemari pakaian saya dan dia bertanya, “Kamu kenapa?”. Saya jawab, “Saya tidak tahu lagi siapa diri saya…Saya tidak tahu…saya tidak berdaya lagi…Saya tidak tahu siapa diri ini…”. Pada saat itulah ketika saya menyadari bahwa saya harus menemukan sesuatu dan bahwa harus ada yang berubah. 

Steve: Berapa umur Anda saat itu? 

Franca:  Sekitar 30 tahun? Lalu, sesuatu berubah. Saya memulai perjalanan spiritual saya. Tepat ketika saya mencapai titik terendah saya saat itu, saya mulai latihan Reiki dan berbagai latihan meditasi, mengungkapkan rasa syukur saya dan lain sebagainya. Akibat dari gangguan perilaku makan saya sebetulnya saya menjadi orang yang sangat disiplin, meskipun tidak berakibat baik bagi kesehatan saya, namun saya malah sangat berdedikasi ketika saya berlatih Reiki dan latihan-latihan meditasi tersebut. Saya juga mencoba mempraktekkan ajaran Budha dan saya menyukai berdoa yang diajarkan dalam ajaran Budha namun dengan semua yang saya lakukan ini, masih terasa ada yang “hilang” dalam diri saya. Meskipun ada perubahan dalam hidup saya, saya tetap merasa hampa. 

Salah satu akibat dari gangguan perilaku makan adalah kita tidak dapat merasakan apapun. Kita tidak dapat mengendalikan diri sendiri karena terlalu banyaknya pikiran di kepala. Yang ada hanyalah ingin bertahan hidup. Sampai suatu saat, saya ke website Meetup yaitu website untuk pertemuan-pertemuan yang diselenggarakan orang pribadi dan waktu itu pertemuan seperti ini belum terkenal sama sekali. Saya berpikir, “Saya ingin sekali menemukan sesuatu yang berhubungan dengan Kasih Sayang Tuhan.” Dan apa yang terjadi? Saya menemukan pertemuan grup Meditasi Buka Hati. Saat saya pergi menuju alamat tempat pertemuan tersebut, saya berpikir, “Apa yang kamu lakukan Franca? Kamu itu perempuan, sendirian dan tidak kenal siapapun di sana.” Lalu saya tiba di tempat itu dan masuk dan mengikuti Meditasi Buka Hati tersebut dan…saya benar-benar merasakan sesuatu! Segala yang saya alami hari itu benar-benar Kasih Sayang Tuhan yang murni. Tidak ada seorangpun di situ yang mencoba menjual sesuatu kepada saya, mereka hanya ingin saya benar-benar mengalami dengan hati saya dan berada di situ saat itu. Saat itu pula saya berkata kepada diri saya sendiri, “Ini memang untuk saya.” 

Jadi, inilah saya, 8 tahun kemudian setelah Meditasi Buka Hati pertama saya itu. 

Beberapa hari yang lalu seorang teman berkata kepada saya. “Franca, kamu terlihat santai sekali.” Ketika mendengarnya, saya tidak dapat menggambarkan perasaan saya yang begitu bahagia karena selama bertahun-tahun saya hampir tidak pernah tidur. Benar-benar menakjubkan ketika mengingat kembali ke masa-masa itu, dan bagaimana saya telah berubah total sekarang. 

Steve:  Jadi begitu Anda mulai melakukan Meditasi Buka Hati, apa yang paling Anda sadari kemudian tentang apa yang telah terjadi, bagaimana Anda menjalani kehidupan Anda saat itu dan perasaan Anda dll, karena Anda bilang ‘kan dulunya Anda tidak bisa merasakan apa-apa? 

Franca:  Ketika saya melakukan latihan-latihan meditasi sebelum saya melakukan Meditasi Buka Hati, saya sadari bahwa saya harus melakukannya untuk mendapatkan hasil dan ketika selesai berlatih, saya kembali sibuk dengan pikiran saya atau yang lainnya dan ini membuat saya harus melakukan hal lainnya lagi untuk menenangkan pikiran saya dan begitu seterusnya. Namun dengan Meditasi Buka Hati selama beberapa bulan, saya menemukan diri saya malah bernyanyi-nyanyi di dapur sambil berkata dalam hati, “Wah, pikiran saya tidak sibuk lagi dan saya bahkan tidak sedang berlatih apapun!”. Hal inilah yang sebenarnya mengubah saya di dalam, Kasih Sayang Tuhan telah mengubah kebiasaan pikiran saya yang selalu sibuk ini. Itulah hal pertama yang saya sadari. Lalu saya juga menyadari saya menjadi sangat tenang. Secara psikologis, saya berubah. Saya itu kan orang yang tegang sekali, setidaknya dulunya saya begitu. Saya selalu butuh penambah tenaga, seperti misalnya kopi atau apapun yang mengandung amphetamin untuk dapat beraktifitas, tapi sekarang saya dapat menemukan kedamaian dan ketenangan dalam menjalani keseharian saya. Saya juga dapat kembali tenang jika terpancing secara emosi. Saya juga dapat berkomunikasi dengan orang lain secara jauh lebih baik dan saya dapat menjadi diri saya sendiri dan tidak perlu mengkondisikan diri saya pada situasi yang berubah-ubah. Jadi banyak hal yang telah berubah pada diri saya. 

Hidup sekarang terasa jauh lebih indah dan lebih sederhana dan saya lebih bersyukur lagi untuk hal-hal yang bahkan tidak sesuai dengan yang saya harapkan. Saya malah sering berkata kepada diri saya sendiri, “Kasih Sayang Tuhan telah mengurus hal ini. Segalanya akan baik-baik saja. Saya tidak perlu tahu semua jawaban.” 

Steve:  Bagaimana dengan gangguan perilaku makan Anda? Bagaimana hal tersebut berubah setelah Meditasi Buka Hati? 

Franca: Wah, terima kasih sudah menanyakannya. Sebenarnya saya telah merahasiakan masalah ini selama 19 tahun. Saya merahasiakannya bahkan dari keluarga dan teman-teman saya. Saya membohongi diri saya sendiri dan semua orang di sekitar saya selama ini. Ketika saya mengikuti Retret Pendalaman Spiritual, ada hal besar yang terangkat di dalam diri saya dan setelahnya saya dapat menceritakan perihal gangguan perilaku makan saya ini kepada ibu saya dan dia memeluk saya. Dia bilang, “Apapun arti dari semua ini, kita dapat melakukannya bersama.” Saya benar-benar terberkati. 

Biarpun demikian, tubuh saya memang sudah rusak. Para dokter berkata bahwa saya tidak akan menstruasi lagi, tidak akan punya anak lagi, saya sangat stress dan putus asa. Lewat Meditasi Buka Hati, saya dibantu oleh banyak sahabat hati untuk maju selangkah demi selangkah dan tetap percaya kepada Tuhan, terus saja sentuh hati dan tetap percaya kepada Tuhan.  Memasrahkan kepada Tuhan adalah bagian yang terberat, memasrahkan dan membiarkan diri Anda dibantu orang lain dan berbicara dengan mereka, hal ini sangatlah penting. Meskipun saya tahu bahwa Kasih Sayang Tuhan sangatlah indah ketika pertama kali Meditasi Buka Hati, karena memang saya sudah terbiasa merasakan hal yang indah ini dan sangat takut untuk melepaskannya, saat itu saya  benar-benar harus berbicara dengan banyak sahabat hati untuk memahami bahwa saya harus maju selangkah demi selangkah. Lalu tubuh saya pun berubah total dan dalam 7 bulan, saya kembali mengalami menstruasi. 

Sekarang, bukan saja saya benar-benar sehat, tapi juga tidak ada lagi bagian diri saya yang membenci diri saya sendiri atau berpikir saya perlu mengubah diri saya. Jika kita mulai mengalami dikasihi disayang Tuhan, kita menyadari bahwa Anda memang dikasihi dan disayangi Tuhan dan kasih sayang Tuhan ini mengubah Anda. Saya tidak perlu lagi mendengarkan orang-orang itu berkata, “Anda harus mengasihi dan menyayangi diri Anda”, karena bagi saya hal itu terasa sangat hampa. Membiarkan Kasih Sayang Tuhan mengubah saya adalah hal yang lebih besar. Kasih Sayang Tuhan mengubah bagian-bagian terdalam dari diri saya yang bahkan saya sendiri pun tidak pernah menyadarinya ada. 

Mengenai gangguan perilaku makan, bahkan ketika orang sudah melewatinya, mereka bisa saja beralih menjadi pecandu obat-obatan terlarang ataupun pecandu alkohol, karena pola-pola yang telah terbentuk di dalam mereka tidaklah benar-benar sembuh. Adalah sesuatu keajaiban karena Kasih Sayang Tuhan telah mengobati kebencian diri saya sendiri yang sangat dalam itu. 

Steve: Wah luar biasa sekali, karena hal itu adalah pola yang telah ada sejak lama di dalam diri Anda yang sejak lama juga Anda paksakan masuk ke dalam sistem Anda, dan lalu Anda mampu berkata, “Hal ini salah”. Hal ini sesungguhnya sangat menjelaskan efek langsung Membuka Hati dan bagaimana hal ini telah mengubah Anda. Anda telah melakukan sesuatu yang dokter telah katakan tidak mungkin terjadi, dan Anda katakan bahwa itu adalah karena Kasih Sayang Tuhan saja, itulah kuncinya, dan bukan Anda, luar biasa sekali! 

Franca: Ya, betul sekali. Dan bagi saya, ini adalah pelajaran yang sangat besar, karena banyak dari kita yang mudah memberi sesuatu tapi tidak dalam menerima. Kasih Sayang Tuhan telah membantu saya menerima. Menerima Kasih Sayang Tuhan sangatlah penting nilainya bagi kita. Ketika kita menerima Kasih Sayang Tuhan, Kasih Sayang Tuhan akan mengubah kita menjadi lebih baik tetapi jika kita tidak menerimanya, Kasih Sayang Tuhan tidak dapat mengubah kita. Sesungguhnya kita malah menghalangi Kasih Sayang Tuhan untuk membantu kita ketika kita tidak menerimanya. 

Steve:  Sungguh pencerahan yang luar biasa, Franca. Nah sekarang, biarkan saya bertanya. Ketika Anda berlatih Reiki, Anda menyadari bahwa hal ini memberi Anda kesempatan untuk membagikan Kasih Sayang Tuhan tetapi pada saat yang bersamaan Anda sedang menerima Kasih Sayang Tuhan itu sendiri karena memang begitulah caranya, kan? Energinya tersalur karena Anda menerimanya?  

Franca: Ya, benar sekali! Jika Anda sedang mencari kasih sayang Tuhan, maka Anda sebetulnya orang yang senang memberi. Kita senang kasih sayang dan kita memang senang menyayangi orang lain. Tapi bagian dari diri kita itulah, bagian yang benar-benar membenci diri saya sendiri, yang kemudian berubah. Saya tidak lagi membenci diri saya sendiri karena Kasih Sayang Tuhan telah mengubah bagian dalam saya. Sebegitu saya merasakan Kasih Sayang Tuhan, saya menerimanya dan pada akhirnya, lewat latihan Meditasi Buka Hati dan Reiki, bahkan bagian-bagian yang menolak untuk dikasihi dan disayangi Tuhan pun mulai menerima. 

Steve: Baiklah Franca, ceritakan kepada kami tentang anak perempuan Anda, Sienna?

Franca:  Saya menjadi orang tua tunggal ketika dia berusia 22 bulan dan orang bilang, wah, pastinya sulit menjadi orang tua tunggal. Namun pada kenyataannya hal ini tidak pernah terasa sulit karena saya selalu dan tetap terhubung ke hati saya. 

Anak perempuan saya berbeda dengan saya. Dia benar-benar bertolak belakang dengan saya, dia kuat, percaya diri, kepribadiannya benar-benar berbeda dari saya ketika saya masih kecil. Dia sangat yakin dengan dirinya sendiri, dan kadang saya merasa hal ini sangat susah untuk dimengerti, karena memang saya tidak pernah mengalami hal tersebut, saya malah merasa saya ingin sekali seperti dia ketika saya kecil dulu.   

Disinilah hati telah menjadi kunci penting bagi hubungan saya dengan anak saya karena saya menghargai perbedaan ini dan hati juga yang memastikan bahwa saya menjadi orang tua yang dia butuhkan, untuk mendukung keunikan dia. Apa yang hati saya perlihatkan kepada saya adalah untuk melihat dia apa adanya saja dan saya benar-benar memasrahkan keinginan saya yang ingin mengubah dia.     

Dia juga berbeda dari anggota keluarga saya yang lain. Dan sebagai orang tua kita seringkali mencoba dan memaksa anak-anak kita menjadi seperti apa yang kita mau, atau menjadi seperti apa yang kita pikirkan, atau menjadi seperti apa yang masyarakat inginkan, dan seterusnya. Ini adalah keinginan yang kuat sekali yang cenderung kita lakukan kepada anak-anak kita. Tetapi hati telah menunjukkan kepada saya untuk bersabar dan membiarkan anak saya menjadi seperti yang seharusnya saja, meskipun keluarga saya tidak menyetujui dan bersikap negatif atas sikap saya ini atau apapun. Tapi itu dulu. Sekarang keluarga saya melihat sendiri betapa anak saya menjadi anak yang luar biasa. Dia sekarang tumbuh sebagai anak remaja berumur 14 tahun. Dia kadang marah-marah dan begitupun saya, dan saya kadang beremosi juga. 

Anugerah terbesar untuk saya adalah kesadaran bahwa membangun hubungan dengan hati memberi saya kesempatan untuk menata ulang semuanya. Meskipun saya masih bisa emosi, tetapi Kasih sayang Tuhan membersihkan semuanya dan membuat saya dapat melihatnya lagi dengan cara pandang yang berbeda dan apa adanya saja.  

Saya sangat bersyukur bahwa bagi anak saya, hatinya adalah kompas bagi dirinya. Dia selalu memeriksa hal-hal di sekitarnya, pilihan-pilihannya, juga keputusan-keputusannya dengan hati dan hal ini sangatlah indah. Saya tahu bahwa dia tertarik untuk mengalami hal-hal luar biasa di luar sana tetapi saya juga tahu bahwa hati dia akan selalu membawa dia kembali ke titik pusat sejatinya dan dia tidak akan pergi terlalu jauh. Hal ini membuat saya merasa tenang sebagai orang tua dan juga membantu kami berdua terhubung secara sangat istimewa. Hubungan yang tidak selalu dengan kata-kata dan tidak selalu dengan tindakan. 

Jadi, saya amat sangat bersyukur atas pengalaman saya sebagai orang tua, meskipun saya orang tua tunggal dan meskipun saya belum berpasangan lagi, dan saya masih tinggal sendirian, saya selalu merasa bahwa saya didukung, dikasihi dan disayangi, serta dibimbing. Dan jika suatu saat nanti saya bertemu dengan seseorang yang istimewa, saya tahu dia adalah orang yang tepat untuk saya. 

Terima kasih sudah membiarkan saya berbagi cerita dengan Anda semua.